Sebelum terjun menjadi seorang pendidik, Marcella Yovita yang dikenal dan biasa dipanggil miss Sella ternyata pernah bekerja di sebuah BANK swasta di kota Bandung. Setelah keluar dari BANK akhirnya mengambil keputusan untuk putar haluan menjadi seorang tenaga pengajar. Ibu satu anak yang punya hobby nonton, baca buku dan jalan-jalan ini mula-mula bergabung dengan Dian Emas sebagai Asisten guru Play Group, kemudian 1 tahun di SD. Dan pada akhirnya kembali lagi terjun ke dunia pendidikan anak usia dini alias Taman kanak-kanak sampai sekarang. Di Taman kanak-kanak, miss sella pernah mengajar di kelas Playgroup, TKA dan juga TKB. Tahun Ajaran 2013-2014, Yayasan kemudian mempercayakan miss sella untuk menjadi Wakil kepala sekolah. Dengan kemampuan bahasa mandarin yang diperoleh di bangku kuliah, Genoveva Eka / Eka Landrawati yang lebih akrab disapa miss Eka, dipercayakan mengajar bahasa mandarin untuk anak-anak dari playgroup sampai SD kelas 6. Sebelum bekerja di Dian Emas, Ibu 2 anak yang menyelesaikan pendidikan D3 bahasa mandarin di Maranatha ini pernah mengajar bahasa mandarin di berbagai sekolah swasta di kota Bandung, antara lain: di St. Aloysius, St Angela, Yahya, St Yusuf dan di Trinitas. Selain tugas mengajar mandarin dari PSB sampai SD kelas 6, miss Eka yang punya hobby jalan-jalan, makan dan tidur ini juga dipercayakan untuk menjadi Asisten di kelas TKA mendampingi ms yuli, sungguh pekerjaan yang cukup berat. Miss Indah, guru wali kelas PSA ini punya nama lengkap Indah Prima Prasetiyowati. Lahir di Bandung 27 tahun yang silam tepatnya pada tanggal 6 Oktober. Miss Indah yang baru saja melahirkan seorang bayi pertama berjenis kelamin laki-laki ini selain sebagai Wali kelas PSA juga membantu miss lina sebagai Asisten kelas TKB. Selama miss Indah cuti melahirkan 3 bulan, tugasnya sebagai wali kelas dan Asisten kelas TKB dibantu oleh ms vinsent dan juga ms sela. Hmmm... hidup ini adalah suatu perjuangan....! Demikianlah ungkapan yang sering kita dengar. Ungkapan ini juga sering diucapkan oleh semua orang yang terus berjuang untuk hidup yang lebih baik. Ibu guru yang mempunyai nama lengkap Vinsentia Tri Yuliani, mungkin sangat setuju dengan ungkapan ini. Berangkat bekerja dari rumah menuju sekolah ditempuh dengan 3 kali naik angkutan umum alias angkot. Sebelum ayam jantan berkokok, miss vinsent tidak menyangkal bahwa ia adalah seorang guru sekaligus ibu rumah tangga yang harus bangun lebih pagi dan menyiapkan sarapan untuk anak dan juga suami tercinta. Sebelum fajar menyingsing, pagi-pagi benar, disaat para tetangga masih terlelap, miss vinsent dengan anak semata wayangnya sudah harus berangkat.... Sekalipun berat, namun ibu guru yang akrab disapa miss vinsent ini selalu datang lebih pagi dibanding rekan-rekan guru yang lain, sebab jika tidak berangkat lebih awal pasti akan terlambat, karena jalanan yang macet dan angkot yang harus mencari penumpang. Jika dihitung pulang pergi dari rumah ke sekolah, miss vinsent harus naik-turun angkot sebanyak 6 kali. Sungguh satu perjungan untuk hidup yang lebih baik. Hmmm..... kegiatan ini terus dilakukan karena miss vinsent tidak berani mencoba untuk belajar naik motor sendiri. Namun, semuanya ini dilakukan tidak sekedar untuk hidup yang lebih baik, melainkan untuk satu tugas yang mulia yaitu mendidik anak-anak di TKK Dian Emas, secara khusus anak-anak kelas PSB, karena miss vinsent adalah wali kelas dari murid-murid PSB (Pre School B). Herlin Nina Hastuti adalah nama lengkap dari miss Lina yang sekarang menjadi Guru wali kelas TKB. Sebelum mengajar di TKK Dian Emas, pernah menjadi Guru di Nafiri Sion, Bala Keselamatan, dan di sekolah Dwi Sakti. Ibu tiga anak ini tinggal di Komplek Melong Green Garden bersama suami yang adalah seorang pelayan Tuhan. Selain melaksanakan tugas sebagai ibu guru dan ibu rumah tangga bagi ke tiga anaknya, miss lina juga turut membantu tugas pelayanan suami (bp. riyanto) sebagai ibu gembala. Yuliyana yang akrab dipanggil miss yuli ini adalah sosok guru yang lebih senang mengajar di kelas TKA atau TKB dan tidak mau mengajar di kelas Playgroup. Alasannya," karena di Playgroup anaknya masih kecil-kecil, kalau diajak ngomong suka nggak nyambung", katanya. Sebelum bekerja di TKK Dian Emas, Ibu satu anak kelahiran 28 April 33 tahun silam ini pernah bekerja di TKK Gamaliel. Bergabung di TKK Dian Emas sejak tahun 2009 sampai sekarang. Miss yuli yang sekarang menjadi wali kelas di TKA ternyata punya hobi jalan-jalan , dan makan tentunya... lihat saja photo di samping sebagai buktinya. he..he..he.. [hr] Meilina Surbakti yang akrab disapa miss meli termasuk guru yang paling senior di TKK Dian Emas, karena pengalaman mengajarnya sudah 16 tahun. Pernah mengajar di TKB selama 9 tahun, 6 tahun di TKA dan 1 tahun di Playgroup. Selain mengajar di TKK Dian Emas, miss meli juga pernah mengajar di Maya Bimbel selama 2 tahun dan akhirnya membuka Bimbel sendiri dengan nama Meli Bimbel yang sudah berjalan selama 18 tahun. Pembawaannya yang supel, pandai bicara dan mudah bergaul membuat dara kelahiran cirebon ini sangat dipercaya oleh orang tua murid; sehingga banyak orang tua murid yang akhirnya menjadikannya sebagai guru les untuk anak-anaknya. Ditengah-tengah kesibukannya sebagai guru dan jadwal memberikan bimbingan les yang padat, ibu guru kelahiran 10 Mei 43 tahun yang silam ini sangat mementingkan pendidikan, sehingga diam-diam mengikuti program S1 di Yogyakarta dan akhirnya lulus program missionaris dengan gelar S.Miss. Selain memiliki Hobby travelling, ibu guru keturunan batak - sunda ini juga memiliki semangat pelayanan yang kuat, terbukti dalam waktu dekat akan berangkat ke luar negeri untuk menjadi seorang missionaris dan go internasional bersama teman-teman sepelayanannya. Seperti pribahasa yang mengatakan, sambil menyelam minum air, demikian pula yang dilakukan oleh miss meli, sambil melayani sekaligus bisa menikmati trevelling ke berbagai belahan negara di dunia. Good Job! and Bravo buat miss meli, semoga sukses dalam cita-cita dan cinta. Ibu Yani Krisnawati pada tanggal 31 Januari 2014 genap berusia 61 th. Ibu dua orang anak yang akrab disapa mam Yani ini menjabat sebagai kepala sekolah di TKK Dian Emas dari tahun 2006 sampai sekarang. Sebelumnya beliau pernah menjadi guru kelas di Sekolah Dasar swasta dan juga pernah menjabat sebagai kepala sekolah di Sekolah Dasar swasta di kota Bandung. Sosok mam yani yang selalu ceria, periang dan suka menolong ini ternyata dulu pernah punya cita-cita sebagai perawat. Namun sayang, cita-cita mulia ini tidak terwujud dan akhirnya masuk ke Pendidikan Guru SD. Sekalipun gagal untuk menjadi seorang perawat namun dalam kehidupan sehari-hari pekerjaan sebagai perawatpun tanpa disadari sudah dilakukan oleh mam yani antara lain merawat anak-anak (he..he…he..), baik anak sendiri maupun anak didik di sekolah.[hr] |
AuthorHendrik ArchivesCategories
All
Click to set custom HTML
|